Pages

Blogroll

About

Blogger news

About

Selasa, 04 Desember 2012

sistem kesehatan nasional

Oleh : Murniati,S.Sos.S,Kep.Ners,MMKe Sub.Materi : SKN (SISTEM KESEHATAN NASIONAL) A.Pengertian : Sistem Pelayanan Kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. 1. sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. (Djoko Wiyono , 1997:310) 2. Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) : “ Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam berbagai keadaan”. Pelayanan Kesehatan. : adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. (Lovey dan Loomba). sistem kesehatan : suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat. MEMBUAT RAKYAT SEHAT Departemen kesehatan harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik fisik, sosial, maupun mental/jiwanya. Tujuan Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya Dasar pemikiran SKN : pada hakekatnya menentukan arah, tujuan dan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebgai kesatuan yang menyeluruh, terpada serta berkesinambungan sebagai bagian dari pembangunan Nasional . Tujuan pembangunan kesehatan : Pembangunan Jangka panjang bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama : 1. Peningkatan kemmpuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan 2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin 3. Peningkatan status gizi masyarakat 4. Pengurangan kesakitan (morboditas) dan kematian (mortalitas) 5. Pengembangan keluarga sejahtera, dengan makkin diterimanya norm keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap pnduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Terkait dengan sektor diluar kesehatan dan sektor kesehatan itu sendiri. Langkah dalam sektor kesehatan 1. Pengembangan peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan pendekatan edukatif 2. Pengembangan puskesmas ; agar dapat mengatasi masalah kesehatan dan membina peran serta masyarakat dalam wilayah kerjanya 3. Pengembangan sistem rujukan agar dapat menampung permasalahan kesehatan yang ada 4. Peningkatab uoaya kesehatan, perbaikan gizi dan layanan kelurga berencana ddiutamakan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, hkususnya kelompok bayi, anak-anak dan ibu serta angkatan kerja. 5. Peningkatan kesehatan lingkungan khususnya peningkatan pengawasan kualitas lingkungan yang berhubungan dg manusia 6. Pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan ditingkatkan agar dapat tersedia secara merata dg harga terjangkau oleh masyarakat luas (kemampuan bangsa indonesia untuk memproduksi bahan baku obat dan alat kasehatan yg bermutu ditingkatkan secara bertahap) 7. Pembangunan tenaga kesehatan yg mencakup perencanaan pendidikan dan latihan serta pembinaan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan sepenuhnya 8. Peningkatan kemampuan manejemen kesehatan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan utk menunjang pembanguanan dan memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat 9. Pengembangan cara-cara pembiayaan kesehatan atas dasar upaya bersama, keluarga dan gotong royong. Penyediaan anggaran untuk pembangunan kesehatan dari pemerintah akan lebih ditingkatkan secara memadai, sedangkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta diharapkan meningkat pula 10. Penelitian dan pengembangan diarahkan untuk memecahkan masalah kesehatan, evaluasai program program dan penongkan daya huna serta hasil guna upaya kesehatan. == ISU STRATEGIS • Derajat kesehatan telah meningkat, namun disparitasnya masih tinggi. • Beban ganda dalam bangkes. • Pemberdayaan masyarakat masih terbatas. • Lingkungan strategis kurang mendukung • Yankes yg merata, terjangkau dan berkualitas belum optimal • Sistem perencanaan & penganggaran masih belum optimal. • Standar & pedoman bangkes kurang memadai. • Dukungan depkes dalam pelaksanaan bangkes masih terbatas. VISI, MISI DAN NILAI –NILAI DEPKES : Nilai : 1. Perpihak pd rakyat 2. Bertindak cepat dan tepat 3. Kerja sama Tim 4. Integritas tinggi 5. Transparan & akuntabel M I S I : MEMBUAT RAKYAT SEHAT VISI : MASYARAKAT MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT STRATEGI UTAMA • Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat • Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas • Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan • Meningkatkan pembiayaan kesehatan Sehat : kesehatan jasmani, rohani serta sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dasar-dasar pembangunan Kesehatan : 1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat bekerja, dan hidup layak sesuai dg martabat manusia 2. Pemerintah dan masyaakat bertanggung jawab dalam memelihara dan dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat 3. Penyelenggara upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintaj dan masyarakat serta dilaksanakan terutama melalui upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan secara terpadu dengan upaya penyembuhan dan pemulihan yang diperlukan 4. Sikap suasana kekelargaan,ke gotong royongan serta semua potensi diarahkan dan dimanfaatkan sejauh mungkin untuk pembangunan dibidang kesehatan 5. Setiap bentuk upaya kesehatan harus berazaskan perikemanusiaan yang berdasarkan keTYME dengan mengutamakan kepentingan nasional, rakyat banyak dan bukan semata-mata kepentingan golongan dan perorangan. 6. Sesuai dengan asas adil dan merata , haasil-hasil yang dicapai dalam pembengunan kesehatan harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk. 7. Semua warganegara sama kedudukannya dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi dan mentaati segala ketentuan peraturan perundangan-undangan dalam bidang kesehatan. 8. Pembangunan kesehatan nasional harus dilandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. Sasaran 2009 • UHH : 66,2 TAHUN à 70,6 TAHUN • IMR : 35 à 26 PER 1000 LAHIR HIDUP • MMR : 307 à 226 PER 100.000 LH • GIZI KURANG ANAK BALITA: 25,8 à 20% Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Pergeseran masyarakat dan konsumen Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan upaya pengobatan. sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai kesadaran yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan. akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat. 2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat meningkatkan pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan memadai walau di sisi yang lain juga berdampak pada beberapa hal seperti meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, melambungnya biaya kesehatan dan dibutuhkannya tenaga profesional akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih modern. 3. Issu legal dan etik. Sebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan , issu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan. Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang manusiawi maka persoalan hukum kerap akan membayanginya. 4. Ekonomi Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak akan mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya pelayanan kesehatan. 5. Politik Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan kesehatan Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem terdiri dari : input, proses, output, dampak, umpan balik & lingkungan. 1. INPUT Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem. Input sistem pelayanan kesehatan : potensi masyarakat, tenaga & sarana kesehatan, dsb. 2. PROSES Kegiatan yg mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yg diharapkan dari sistem tsb. Proses dalam pelayanan kesehatan: berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. 3. OUTPUT Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses Output pelayanan kesehatan : pelayanan yang berkualitas & terjangkau sehingga masyarakat sembuh & sehat. 4. DAMPAK Merupakan akibat dari output/hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yg relatif lama. Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan & kematian menurun. 5. UMPAN BALIK/FEEDBACK Merupakan suatu hasil yg sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem yangg saling berhubungan & saling mempengaruhi. Umpan balik dalam yankes : kualitas tenaga kesehatan 6. LINGKUNGAN Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan. B. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yg akan diberikan, yaitu : a. Health promotion (promosi kesehatan) Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan utk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dsb b. Specifik protection (perlindungan khusus) Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya/ penyakit-penyakit tertentu. Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera) Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Contoh : survey penyaringan kasus C. PEMBAGIAN PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan terdiri atas : 1. Pelayanan Kedokteran (medical services) Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasiannya, tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan serta sasaran utamanya untuk perorangan. 2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (public health Service) Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan sasaran utamanya terutama untuk masyarakat. Perbedaan Pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat menurut Leavel dan Clarck: - Pelayanan Kedokteran 1. Tenaga pelaksananya terutama dokter 2. Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit 3. Sasaran utamanya adalah perorangan atau keluarga 4. Kurang memperhatikan efisiensi 5. Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran 6. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat dengan UU 7. Penghasilan diperoleh dari imbalan jasa 8. Bertanggung jawab terhadap penderita 9. Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan. 10. Masalah administrasi amat sederhana. - Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1. Terutama ahli kesmas 2. Pada pencegahan penyakit 3. Masyarakat secara keseluruhan 4. Selalu berupaya mencari cara yang efisien 5. Dapat menarik perhatian masyarakat, misalnya penyuluhan. 6. Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan UU 7. Penghasilan berupa gaji dari pemerintah 8. Bertanggung jawab terhadap seluruh masyarakat 9. Dapat memonopoli upaya kesehatan. 10. Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan. Syarat pokok upaya kesehatan • Sesuai dengan upaya pemakai jasa pelayanan • Dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan • Sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kedokteran Strata pelayanan kesehatan • Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services) • Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) • Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services) D. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan. Terdiri dari : 1. Rawat Jalan Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis & pengobatan penyakit akut/ mendadak & kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. 2. Institusi Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan Contoh : RS, pusat rehabilitasi, dsb 3. Hospice Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien dengan sakit terminal sampai melewati masa terminal dengan tenang. Biasanya digunakan dalam home care. 4. Community Based Agency Dilakukan di keluarga klien, seperti praktek perawat keluarga, dsb E. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan & pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat tiga bentuk pelayanan kesehatan, yaitu : 1. Primary health care (pelayanan kesehatan tk. pertama) Dilaksanakan pada masyarakat yg memiliki masalah kesehatan yang ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal & sejahtera. Sifat pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas, balai kesehatan 2. Secondary health care (pelayanan kesh tk. Kedua) Untuk klien yang membutuhkan perawatan rawat inap tapi tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. RS yang tersedia tenaga spesialis 3. Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat Ketiga) Tingkat pelayanan tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli/subspesialis & sebagai tempat rujukan utama spt RS tipe A atau B. F. PELAYANAN KEPERAWATAN DLM PELAYANAN KESEHATAN Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga & komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan. Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang/lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat, dsb. G. FAKTOR YG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN 1. Ilmu pengetahuan & teknologi baru 2. Pergeseran nilai masyarakat 3. Aspek legal dan etik 4. Ekonomi 5. Politik H. ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN Susunan Organisasi Departemen Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. b. Sekretaris, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. c. Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi; 1. Seksi Sepimkesmas; 2. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM; 3. Seksi Penyehatan Lingkungan. d. Bidang Pelayanan Medik dan Farmasi, membawahi; 1. Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan; 2. Seksi Bina Keperawatan dan Kesehatan Lainnya; 3. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan. e. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, membawahi; 1. Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat; 2. Seksi Kesehatan Ibu dan anak; 3. Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas.

holistik keperawatan (IKD 1)

- TEORI SISTEM - KONSEP BERUBAH - KONSEP HOLISTIC CARE; CARING caring, holisme, humamise. A.Teori Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi. Tujuan Sistem : Suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives) atau adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu system dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak tercapai. Proses berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang membentuk suatu sistem. Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus memahami teori tentang sistem. Karena teori tentang sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan yang lainnya harus saling mempengaruhi. Sistem merupakan suatu komponen yang didalamnya memiliki subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang jelas sistem secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1) Sistem sebagai suatu wujud Apabila bagian-bagian yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya dapat dideskripsikan dengan jelas. Sistem wujud dapat di bedakan atas dua macam yaitu : a. Sistem sebagai suatu wujud yang konkret b. Sistem sebagai suatu wujud yang abstrak 2) Sistem sebagai suatu metode Apabila bagian-bagian yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metode yang dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. - Ciri-ciri system Menurut Elias M. Awad (1979) Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruanghampa melainkan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Bergantung pada pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut sistem di bedakan atas dua maacam yaitu : a. Sistem bersifat terbuka Sistem yang dicirikan oleh tingkat interaksi sistem tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Sebuah sistem terbuka adalah terdapat dalam suatu lingkungan yang dengannya sistem tersebut berinteraksi, sistem terbuka tersebut memperoeh asupan dan terhadap lingkungan sistem tersebut memberikan keluaran. Interaksi lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan hidup sistem tersebut ( Buckley, 1967). Berdasarkan definisi ini suatu sistem yang hidup adalah sestem terbuka. b. Sistem bersifat tertutup Secara teoritis, sebuah sistem tertutup berbeda dengna sistem terbuka, sistem ini tidak berinteraksi dengan lingkungan. Sebuah inti yang self complete, untuk kelangsungan hidupnya, sistem ini tidak tergantung kepada pertukaran lingkungan yang berlangsung terus-menerus. Karena belum ada sistem tertutup murni yang mendemonstrasikan dalam realita, tertutup menyatakan suatu kurangnya pertukaran energi yang melewati batas-batas suatu sistem(Parson & Bales, 1955). - Unsur-unsur sistem sistem terbentuk atas bagian atau elemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. a) Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. b) Proses (proces) adalah kumpulan bagian yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. c) Keluaran (output) adalah kumpulan bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses sistem d) Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian yang merupakan keluaran dari sistem sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut. e) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem f) Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem, tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem. . Pendekatan Yang Dapat digunakan untuk Menerangkan Dalam Sistem a. Prosedur Prosedur yaitu “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Prosedur adalah “rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam.  b. Komponen/elemen Komponen yaitu “kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil. Dalam keperawatan, teori sistem merupakan suatu kesatuan yang harus di pelajari oleh seorang perawat sehingga dapat diterapkan dalam proses pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam sistem ada beberapa subsistem yang saling mendukung. Dalam hal ini perawat harus mengetahui apa keluhan atau masalah yang dialami pasien di dalam kehidupan masyarakat, di sini seorang perawat harus tahu bagaimana mempelajari masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat karena persepsi setiap orang dalam menanggapi suatu masalah yang terjadi berbeda. Proses tindakan yang akan di lakukan perawat untuk mengubah masukan yang telah muncul dalam kehidupan masyarakat, perawat harus mengubah cara pikir dari masyarakat terhadap berbagai masukan yang muncul. Setelah memberikan pelayanan kesehatan perawat melihat dan memahami bagaimana cara dari anggota masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan serta dampak atau apa akibat yang timbul dalam masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang di berikan. akan memberikan Umpan balik terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan perawat, dan pasien akan bertanya atau memberikan kritik tentang suatu masalah yang di hadapi. Beberapa teori keperawatan menggunakan sistem teori sebagai dasar. Sebagai contoh. Neuman (1995) menggambarkan sebuah model manusia keseluruhan dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan eksternal maupun internal, dan interaksi manusia terhadap tekanan lingkungan, dapat mempengaruhi kesejahteraan klien. Disamping itu juga, Perawat harus mengetahui bagaimana lingkungan kediaman dari pasien tersebut sehingga memudahkan perawat mengetahui apa sebernarnya yang dialami pasien sampai menyebabkan penyakit. Perlu di ketahui jika dalam suatu sistem telah kehilangan satu komponen maka sistem tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila di lakukan secara bertahap dan tetap berdasarkan tujuan. Sebuah sistem merupakan kumpulan dari berbagai komponen. Komponen tersebut saling berhubungan dan merupakan bagian dari suatu tujuan umum untuk membentuk satu kesatuan. Ada dua jenis system dalam keperawatan, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan lingkungan. Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan. Layaknya semua system. proses keperawatan mempunyai tujuan khusus. Tujuan proses keperawatan adalah untuk mengatur dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan keperawatan. Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen, berikut : 1) Masukan masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan fungsi fisiologis klien). 2) Hasil hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil asuhan keperawatan. 3) Umpan balik Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan. 4) Isi Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu. Sebagai contoh, klien dengan gangguan mobilitas memerlukan kebutuhan dan intervensi perawatan kulit ( misalnya higienis dan pengaturan perubahan posisi tubuh) yang dapat mengurangi resiko terjadinya ulkus akibat tekanan. B. KONSEP BERUBAH B. Konsep Berubah Berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau negatif terencana atau tidak terencana. Banyak definisi pakar tentang berubah , dua diantaranya yaitu : 1) Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987) 2) Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978) Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001). Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya. Maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan. 1) Perubahan pertama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. 2) perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. 3) Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit. 4) Dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu. Proses berubah bersifat integral dengan banyak bidang keperawatan, seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi kesehatan. Proses berubah ini melibatkan klien individu, keluarga, komunitas, organisasi, keperawatan sebagai profesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan. Perubahan dapat meliputi mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan baru, atau mengadaptasi pengetahuan saat ini dari segi informasi baru. Perubahan ini terutama sulit saat muncul tantangan terhadap nilai dan keyakinan seseorang, cara berpikir, atau cara berhubungan. Misalnya, orang yang kecewa menjadi marah dan berbuat negatif serta melakukan perilaku destruktif (Tomey,2000). Bagi sebagian individu, perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. Perubahan muncul dalam beberapa macam, ada yang bersifat positif dan yang bersifat negatif. Perubahan positif dapat membawa pandangan individu menjadi lebih berkembang, menjadi lebih luas cara berpikirnya. Perubahan negatif dapat menyebabkan individu menjadi menurun atau terfokus pada hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri. Perawat harus mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan dari individu sehingga memudahkannya untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi pada pasien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu perubahan yang terjadi pada seorang pasien bergantung pada bagaimana sikap seorang perawat melakukan pelayanan kesehatan. Contohnya, dalam memberikan pelayanan kepada seorang pasien yang sedang sakit parah. Peran seorang perawat disini sangat penting, karena seorang pasien yang sakit parah sangat membutuhkan banyak dukungan bahkan perhatian baik dari keluarganya maupun dari perawat itu sendiri. Tapi jika sikap seorang perawat itu tidak memperhatikan apa yang sedang dibutuhkan pasien tersebut maka dalam hal ini, seorang perawat di anggap gagal dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. Karena salah satu bagian yang sangat penting, ketika menjadi seorang perawat adalah bagian dari melayani. - Respon Terhadap Suatu Perubahan Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain : 1) Takut karena tidak tahu 2) Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya 3) Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan 4) Takut karena kehilangan imbalan 5) Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain. 1. Kecepatan Perubahan Kecepatan suatu perubahan akan meliputi berbagai aspek di antaranya : a. Jenis dan kecepatan suatu perubahan akan mempengaruhi sistem respon terhadap perubahan itu sendiri, b. Perubahan yang terjadi dengan cepat memungkinkan seseorang resisten terhadap perubahan, c. Perubahan yang sangat lambat, biasanya diasumsikan sebagai yang mudah untuk diimplementasikan.   2. Pola Perubahan Pola perubahan meliputi : a. Perubahan dapat berlangsung terus menerus , kadang-kadang, atau jarang, b. Perubahan yang dapat diprediksi menungkinkan adanya persiapan, tetapi yang bersifat tiba-tiba atau tidak dapat diperkirakan akan sulit merespon secara efektif, c. Perubahan yg tiba-tiba akan sulit untuk ditangani. 3. Karakteristik Perubahan Karakteristik perubahan yaitu : a. Tidak semua perubahan itu sama, b. Tidak dapat dianalisis bersama-sama, c. Berbeda : jenis, intensitas, pola,dan kecepatan. 4. Alasan Perubahan diperlukan Alasan mengapa perubahan itu diperlukan dalam praktek keperawatan yaitu: a. Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi perawat dan klien, b. Meningkatkan profitability, c. Meningkatkan kinerja , d. Memberikan kepuasan bagi individu dan kehidupan sosialnya. 5.Pedoman untuk Melaksanakan Perubahan a.Keterlibatan, tdk satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan dan kemampuan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan.orang akan mau bekerjasama dan menerima permbaruan kalau mereka menerima informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya. b. Motivasi, orang akan terlibat aktif bila mereka termotivasi c. Perencanaan, perencanaan ini termasuk dimana sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan perubahan apa yg hrs dilaksanakan d. Legitimasi, setiap perubahan hrs mempunyai aspek legal yg jelas, siapa yg melanggar dan dampak apa yg secara administratif hrs diterima e. pendidikan, perubahan pd prinsipnya adalah belajar atau mengenal cara baru utk mencapai tujuan f. Manajemen, ada fungsi manajemen didalam melakukan perubahan, hrs ada model yang menjadi agen perubahan g. harapan, harus ditekankan adanya harapan pada sesuatu yg lebih baik h. asuh, bimbingan dan dukungan i. Percaya, adanya rasa percaya antar Tim. - Perawat Sebagai Pembaharu Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakan perawat sebagai pembaharu harus menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut. Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah : 1) Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubungan dengan dampak yang mungkin muncul akibat perubahan. 2) Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai kefektifannya 3) Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai keterampilan teknik dan interpersonal. Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya : 1) Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah 2) Dapat diPercaya oleh mereka yang terlibat 3) Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah 4) Selalu melihat tujuan dengan jelas 5) Menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat 6) Menjadi pendengar yang baik = g. Konsep holistik care : caring, holisme, humamise. Konsep Holistic Care Holistic merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: 1) fisik, 2) emosional, 3) intelektual, 4) sosial. 5) spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. - Perbedaan Konsep Holistic Care Dengan Konsep Ilmiah Lainnya Pandangan medis ilmiah hanya melihat hal-hal fisik saja dalam penanganan penyakit ataupun pencegahannya. Namun pandangan holistik berpendapat bahwa semua aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan, datangnya penyakit, maupun dalam upaya penyembuhan dari sakit. Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks dan lingkungan (American Holistic Nurses’ association) Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang ( Anderson, Anderson dan Glaze, 1994 ). Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK Filosofi dan pendidikan 1. Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi serta komitmen terhadap pendidikan, refleksi dan pengetahuan. 2. Holistik etik, teori keperawatan dan riset Menekankan bahwa asuhan yang profesioanal didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten. 3. Holistic nurse self care Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagi suatu alat bagi proses penyembuhan seseorang 4. Holistic communication, therapeutic environment and cultural competency Perawat perlu bekerja sama dengan klien untuk menentukan tujuan bagi kesehatan penyembuhan 5. Holistic caring process Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan pengkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah, dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien Konsep Caring Sebuah perilaku perawatan yang didasari dari beberapa aspek diantaranya : 1) Human altruistic (mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan), 2) Menanamkan kepercayaan-harapan, 3) Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain, 4) Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya, 5) Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif, 6) Sistematis dalam metode pemecahan masalah 7) Pengembangan pendidikan dan pengetahuan interpersonal, 8) Meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik, sosial budaya dan lingkungan spiritual 9) Senang membantu kebutuhan manusia, 10) Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenologikal. ISU TERKAIT PERAWATAN HOLISTIK Isu utama: hubungan pasien dan keluarga. Keluarga merupakan suatu sistem yang dinamik. - Dalam keadaan stress maka sistem keluarga cenderung mempertahankan keseimbangan/ homeostasis - Efek utama yang mempengaruhi: stress pada anggota keluarga, takut terhadap kematian, reorganisasi peran keluarga - Konsep Holisme Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasaldari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani),Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika), yangberkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelumperang dunia Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakanbagian yang terpisah, tetapi merupakan satubagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan. Holisme adalah filsafat yang menganggap manusia sebagai suatu kesatuan yang berfungsi dan bukan gabungan dari beberapa system Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan. - Konsep Humanisme Perkembangan psikologi humanistik tidaklepas dari pandangan psikologi holistik dan humanistik. Pekembangan aliran-aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang sangatpesat di Amerika Serikat ternyata merisaukanbeberapa pakar psikologi di negara itu. Mereka melihat bahwa kedua aliran itumemandang manusia tidak lebih darikumpulan refleks dan kumpulan naluri saja. Mereka juga menganggap kedua aliran itumemandang manusia sebagai makhluk yang sudah ditentukan nasibnya, yaitu oleh stimulus atau olehalam ketidak sadaran manusia Dan yang tidak kalah penting,mereka berkesimpulan bahwa kedua aliran itumenganggap manusia sebagai robot atausebagai makhluk yang pesimistik dan penuh masalah. Humanistik mengatakan bahwa manusiaadalah suatu ketunggalan yang mengalami,menghayati dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta punya harga diri. Karena itu,walaupun dalam penelitian boleh sajadilakukan analisis rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa manusia, namun dalam penyimpulanya, manusia harus dikembalikan dalam kesatuan yang utuh. Pandangan seperti ini adalah pandangan yang holistik. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukan keberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teori humanistic percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggung jawab bagi kehidupan dirikita sendiri. Menurut Maslow dalam hirarki kebutuhan,manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhidengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri. Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalu memandangbahwa manusia dapat berfungsi secara utuh,sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudian dapat merealisasikan diri nya dengan baik. Humanisme adalah suatu gerakan filosofis yang berfokus pada alam dan hakikat manusia sebagai individu. Teori humanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggung jawab bagi kehidupan diri kita sendiri. Humanisme merupakan salah satu gerakan filosofis utama yang melandasi teori-teori mutakhir mengenai praktik keperawatan

Senin, 03 Desember 2012

seputar jantung

Jantung terletak di dalam rongga mediastinum, yaitu di antara kedua paru paru dan agak condong ke sisi kiri (pada orang dewasa). Bagian dasar terbentang setinggi intercosta ke 2±3 cm dari stermun dan bagian puncak (apex) berada setinggi 5-6 kiri, panjang ± 12 cm, lebar ± 9 cm, berat jantung sekitar 250 -300 gram yang di bungkus oleh selaput tipis elastis di sebut pericardium. Perikardium terdiri dari 2 lapisan sebelah dalam disebut pericardium visceral yang mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung, dan lapisan luar di sebut varietal yang bagian depan menempel pada diafgrama. Berikut gambar Anatomi jantung :

Di antara dua lapisan pericardium terdapat sedikit cairan yang berfungsi sebagai lubrikasi yaitu mengurangi gerakan gesekan yang menyebabkan gerakan memompa dari jatung itu sendiri. Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu, epikardium, miokardium dan endokardium.
Faktor – Faktor Penyakit Jantung :
1. Hipertensi dapat memperberat kadar kolesterol darah
2. Merokok, yang dapat merubah metabolisme kolesterol
3. Tingginya kadar kolesterol yang dipengaruhi oleh asupan lemak
4. Obesitas, merupakan faktor penyakit jantung. Obesitas berhubungan dengan kadar kolesterol dan tekanan darah

Video tentang penyakit jantung bisa anda lihat dalam video berikut ini :